Sunday, April 15, 2012

putih

Tanpa beban
tanpa pikiran berat
dengan kekayaan mimpi yang tak terbatas

berlari kecil menyusuri jalan
melompat riang
menerobos semak-semak
membayangkan adanya gunung,laut dan petualangan khayalan

Aku berhenti sejenak
memandangimu
memandangi pancaran terang bola matamu
terkagum mendengar tawa lepasmu
yang bahkan setanpun akan miris mendengarnya

tawa suci seorang anak
celotehan sabda seorang balita
kesempurnaan tindakan seorang bocah kecil
membuatku memandang langit
tersenyum kecil
dan kemudian ambruk ke tanah

No comments:

Post a Comment