Waktu mengejarku
dengan amarah yang luar biasa
dengan kecepatan yang tidak masuk akal
memburuku dengan nafsu membunuhnya
Waktu menangkapku
tak memberiku kesempatan untuk berkata-kata
Ia menghempaskan aku terjerembab ke tanah
mengingatkanku bahwa aku telah membuatnya mencapai murka
Waktu menusukku
dengan sembilu yang dipanggil Detik
dengan pedang berjuluk Menit
dan dengan ledakan senapan yang bernama Jam
hingga aku dipaksa dan dipenjarakan Hari
disiksa perlahan oleh Bulan demi Bulan
dan dibunuh oleh Sang Tahun
Waktu membunuhku
menelan setiap inci kehidupanku
dia sama sekali tak memberiku ruang
untuk mengucapkan selamat tinggal
Waktu telah berubah menjadi amat kejam
kepadaku........
No comments:
Post a Comment