ketika mati menjadi langit
hidup menjadi bumi
airmata menjadi api
dan hal-hal duniawi hanya menjadi tahi
aku merenung
tentang hidupku
tentang rasaku
tentang ombak dari samudra yang menenggelamkan kapal nuraniku
jika aku sanggup merasakan
apa yang tidak kaurasakan
hanyalah karena aku peduli
peduli tentang rasa nurani
peduli tentang adanya angin yang membelai dengan kejam
hati dan rasaku sekarang ini
No comments:
Post a Comment